Selasa, 14 Oktober 2014

Berpikir Deduktif

A. Silogisme Kategorial
    Silogisme kategorial merupakan silogisme yang memiliki semua proposisinya merupakan katagorial dari proposisi. Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.
Silogisme kategorial terjadi dari tiga proposisi, yaitu:
Premis umum : Premis Mayor (My)
Premis khusus :Premis Minor (Mn)
Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.
Contoh:
Contoh silogisme Kategorial:
My : Semua mahasiswa adalah lulusan SMA
Mn : Bustomi adalah mahasiswa
K     : Bustomi lulusan MA

B. Silogisme Hipotesis
Silogisme hipotetis adalah silogisme yang memiliki premis mayor berupa proposisi hipotetis (jika), sementara premis minor dan kesimpulannya berupa proposisi kategoris.
1. Silogisme Kondisional
 Adalah silogisme yang mempunyai premis mayor berupa proposisi kondisional, sementara premis minor dan kesimpulannya berupa proposisi kategoris. Contoh:
Jika ada hidup, maka ada perjuangan
Hidup ini ada
Jadi, ada perjuangan
Catatan: Pada kalimat “Jika ada hidup, maka ada perjuangan”
Jika ada hidup --> ANTESEDENS
maka ada perjuangan --> KONSEKUENS

1.1 Modus Ponen
Jika antesedens cocok untuk premis minor, maka konsekuensnya harus cocok pula dalam kesimpulannya. Kebenaran yang memengaruhi antesedens memengaruhi kebenaran konsekuensnya.
Contoh :
Jika seseorang mengidap kanker, maka ia sakit parah
Budi mengidap kanker
Jadi, Budi sakit parah

1.2 Modul Tollens
Yaitu jika:
1. konsekuens tidak sesuai maka antesedens harus tidak sesuai
2. jika konsekuens benar, maka antesedens dapat benar dan dapat pula salah
Contoh :
Jika seseorang mengidap kanker tulang, ia dapat dinyatakan sakit keras
Maria tidak sakit keras
Jadi, Maria tidak mengidap sakit kanker tulang

C. Silogisme Alternatif
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh :
Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
Nenek Sumi berada di Bandung.
Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.

D. Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan.
Contoh :
Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.

Sumber :
1. http://anggipay.blogspot.com/2013/05/silogisme-kategorial.html
2. http://caksuni.blogspot.com/2009/08/silogisme-hipotetis.html
3. http://ekoriyadi384.blogspot.com/2013/03/silogisme-kategorial-hipotesis.html
4. http://nabella2326.blogspot.com/2012/04/silogisme-alternatif-entimen-silogisme.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar