Jumat, 28 Juni 2013

Hubungan Antara Pengangguran dan Kemiskinan



Pengangguran dan kemiskinan adalah dua hal yang sangat tidak asing lagi dan sudah mendarah daging bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Karena kedua hal tersebut adalah permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat dimana kita tidak bisa menutup mata akan hal tersebut. Pengangguran dan kemiskinan itu sendiri sangat erat kaitannya dengan masyarakat yang hidup dalam garis ekonomi menengah ke bawah, dan umumnya mereka berasal dari desa yang berbondong-bondong pergi ke kota-kota besar untuk mendapatkan penghasilan dan hidup yang layak dengan kemampuan mereka yang pas-pasan.

Pengangguran
Pengangguran itu sendiri bisa disebabkan oleh banyak sekali faktor sosial, diantaranya para pekerja, sebut saja buruh yang menjadi korban PHK perusahaan-perusahaan atau pabrik-pabrik yang menyebabkan mereka kehilangan pekerjaan mereka untuk membiayai hidup keluarga karena perusahaan atau pabrik tempat mereka gulung tikar akibat krisis ekonomi. Selain itu, pengangguran juga bisa disebabkan dari seseorang yang tidak mendapatkan lapangan pekerjaan karena latar belakang pendidikannya hanya sampai SD/SMP/SMA atau bahkan putus sekolah sehingga ia tidak bisa mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan lapangan pekerjaan.

Kemiskinan
Kemiskinan sendiri juga merupakan salah satu permasalahan sosial yang sudah menjadi permasalahan global di hampir semua negara, tidak terkecuali di Indonesia. Kemiskinan sendiri juga disebabkan oleh berbagai faktor yang tidak jauh berbeda dengan pengangguran. Kemiskinan itu sendiri merupakan suatu permasalahan yang rumit dan tidak sederhana. Banyak yang mengatakan bahwa kemiskinan itu disebabkan karena seseorang tidak bisa memenuhi kebutuhannya sehari-hari, baik untuk makan, pakaian, tempat tinggal, kesehatan, dan pendidikan. Tentu saja alasan tersebut betul sekali dan sangat masuk akal, tetapi diluar itu juga ada hal lain yang menyebabkan seseorang tersebut mengalami kemiskinan, antara lain sulitnya akses seseorang terhadap pekerjaan.

Oleh karena itu, menurut saya pengangguran dan kemiskinan itu sendiri memiliki hubungan yang sangat erat dalam masyarakat hingga saat ini terutama di Indonesia. Karena dengan meningkatnya pengangguran maka secara otomatis tingkat kemiskinan di negeri ini juga akan meningkat. Hal tersebut juga akan menyebabkan beberapa perilaku menyimpang seperti tingkat kriminalitas yang tinggi  dan beberapa masalah sosial lainnya.

Seberapa Efektifkah BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat) Untuk Rakyat Saat Ini Dengan Adanya Kenaikan BBM



Pada pertengahan bulan juni ini di tahun 2013, seluruh masyarakat Indonesia digemparkan dengan yang namanya kenaikan harga BBM yang dilakukan oleh pemerintah. Tujuannya adalah untuk membatasi konsumsi BBM di tanah air, agar tidak terjadi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), yang pada akhirnya akan menyebabkan membengkaknya beban subsidi pemerintah. Dimana langkah kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM ini tentu saja akan mendapatkan pro dan kontra di masyarakat, karena justru hal ini akan semakin membebani dan mempersuit masyarakat yang hidup di kalangan menengah ke bawah disaat kemiskinan di negeri ini masih belum bisa diatasi. Dampaknya tentu saja akan berakibat dengan kenaikan harga bahan-bahan pokok dan sebagainya yang semakin mencekik masyarakat kecil.

Untuk mengatasi hal tersebut maka pemerintah mengambil langkah untuk memberikan BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat) yang dulu bernama BLT (Bantuan Langsung Tunai). Menurut saya BLSM ini cukup membantu untuk beberapa kalangan masyarakat, terutama bagi  para pensiunan  dan masyarakat lanjut usia yang tidak produktif lagi. Namun disisi lain menurut saya BLSM ini hanyalah akal-akalan pemerintah saja untuk menutupi kebobrokan pemerintah dalam mengatasi kenaikan harga BBM, atau ini hanya intervensi yang dilakukan oleh para wakil-wakil rakyat di DPR. Kemudian yang menjadi kekhawatirkan disini dengan adanya pembagian BLSM sebagai dampak dari kenaikan BBM kepada masyarakat adalah terjadinya penyelewangan dana BLSM yang justru sengaja dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang mencari kesempatan disaat seperti ini, sehingga program ini tidak berjalan efektif seperti yang diharapkan.

Secara garis besar menurut saya pembagian dana BLSM kepada masyarakat ini tidak berjalan dengan efektif seperti yang diharapkan, karena menurut saya BLSM ini hanya berlaku jika terjadi kenaikan harga BBM. Setelah itu jika masalah kenaikan harga BBM ini sudah tidak terdengar lagi maka penyaluran dana BLSM untuk masyarakat kecil ini tidak berjalan lagi alias terhenti.

Alangkah baiknya jika pemerintah memberikan program padat karya kepada masyarakat kecil, agar mereka tidak bergantung kepada dana BLSM yang diberikan pemerintah  sebagai alternatif  atas pemecahan masalah tersebut.