A. Pengertian Penalaran
Penalaran adalah proses
berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang
menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang
sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan
sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan
sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang
disebut menalar. Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu deduktif dan
induktif.
a. Penalaran
Deduktif
Penalaran Deduktif
adalah proses penalaran untuk manarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang
berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses
penalaran ini disebut Deduksi. Contoh : Masyarakat Indonesia konsumtif (umum)
dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari
media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi
sosial dan penanda status sosial.
b. Penalaran
Induktif
Penalaran induktif
adalah proses penalaran untuk manarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang
berlaku umum berdasarkan fakta – fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut
Induksi. Contoh : Sejak suaminya meninggal dunia dua tahun yang lalu, Ny. Ahmad
sering sakit. Setiap bulan ia pergi ke dokter memeriksakan sakitnya. Harta
peninggalan suaminya semakin menipis untuk membeli obat dan biaya pemeriksaan,
serta untuk biya hidup sehari-hari bersama tiga orang anaknya yang masih
sekolah. Anaknya yang tertua dan adiknya masih kuliah di sebuah perguruan
tinggi swasta, sedangkan yang nomor tiga masih duduk di bangku SMA. Sungguh
(kata kunci) berat beban hidupnya. (Ide pokok)
B. Proposisi
adalah “pernyataan
dalam bentuk kalimat yang memiliki arti penuh, serta mempunyai nilai benar atau
salah, dan tidak boleh kedua-duanya”. Maksud kedua-duanya ini adalah dalam
suatu kalimat proposisi standar tidak boleh mengandung 2 pernyataan benar dan
salah sekaligus.
Berdasarkan bentuknya,
proposisi diklasifikasikan menjadi dua kategori: tunggal dan majemuk. Proposisi
Tunggal hanya mengungkap satu pernyataan saja dimana hanya didukung satu subjek
dan satu predikat (kalimat tunggal). Sebagai contoh kalimat "Setiap
manusia akan mati",dalam kalimat tersebut hanya terdapat satu subjek,
yakni "manusia", sedang predikatnya berupa "mati". Kemudian
Proposisi Majemuk, proposisi ini dibentuk dari gabungan dua proposisi tunggal
atau lebih dimana kalimat pernyataan ini sekurang-kurangnya didukung dua pola
kalimat. Misalnya seperti kalimat "Setiap warga negara harus menyadari hak
dan tanggung jawabnya".
C. Inferensi
dan Implikasi
I.
Pengertian Inferensi
Inferensi adalah suatu
proses penarikan konklusi dari satu atau lebih proposisi. Ada dua cara yang
bisa ditempuh dalam inferensi yaitu inferensi induktif dan inferensi deduktif.
Inferensi deduktif
terdiri atas inferensi langsung dan inferensi tidak langsung (inferensi
silogistik). Inferensi langsung adalah penarikan konklusi hanya dari sebuah
premis. Ada lima jenis penalaran langsung yaitu : inversi, konversi, observasi,
kontraposisi, dan oposisi.
II.
Pengertian Implikasi
Implikasi dapat merujuk
kepada:
Dalam manajemen:
· Implikasi prosedural meliputi tata
cara analisis, pilihan representasi,
perencanaan kerja dan formulasi kebijakan
· implikasi kebijakan meliputi sifat
substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan
Dalam logika:
· Implikasi logis dalam logika matematika
· Kondisional material dalam falsafah
logika
Jadi definis implikasi
dalam bahasa indonesia adalah keterlibtan atau keadaan terlibat
Contoh : implikasi
manusi sebagai objek percobaan atau penelitian semakin terasa manfaat dan
kepentinganya.
D. Wujud
Evidensi
Pengertian Wujud
Evidensi
Yaitu Unsur yang paling
penting dalam suatu tulisan argumentatif adalah evidensi. Pada hakikatnya evidensi adalah semua fakta
yang ada, semua kesaksian, semua informasi, atau autoritas, dan sebagainya yang
dihubung-hubungkan untuk membuktikan suatu kebenaran. Fakta dalam kedudukan
sebagai evidensi tidak boleh dicampur-adukkan dengan apa yang dikenal dengan
pernyataan dan penegasan. Pernyataan tidak berpengaruh apa-apa pada evidensi,
ia hanya sekedar menegaskan apakah suatu fakta itu benar atau tidak. Fakta
adalah sesuatu yang sesungguhnya terjadi, atau sesuatu yang ada secara nyata.
E. Cara
Menguji Data
Data dan informasi yang
di gunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu
diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang
merupakan fakta itu siap di gunakan sebagai evidensi. Di bawah ini beberapa
cara yang dapat di gunakan untuk pengujiantersebut.
1.Observasi
2.Kesaksian
3.Autoritas
F. Cara
Menguji Fakta
Untuk menetapkan apakah
data atau informasi yang diperoleh adalah fakta, maka harus diadakan penilaian.
Penilaian tersebut ada dua tingkat. Yang pertama untuk meyakinkan bahwa semua
bahan data tersebut adalah fakta. Yang kedua yaitu dari semua fakta tersebut
dapat digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil.
Cara menguji fakta ada dua yaitu :
1. Konsistensi
2. Koherensi
G. Cara
Menilai Otoritas
Metode ini digunakan
untuk menguasai ilmu pengetahuan jika metode pengalaman tidak dapat digunakan
secara efektif. Cara lain dengan bertanya atau menggunakan pengalaman orang
lain. Seorang mahasiswa tidak perlu pergi ke bulan untuk mengetahuitentang
keadaan dan situasi bulan. Mereka dapat bertanya pada dosennya atau orang
yangmempunyai pengalaman dalam bidangnya.
Sumber :
·
http://ismayadefi.blogspot.com/2011/11/makalah-bahasa-indonesia-penalaran.html
·
http://andriksupriadi.wordpress.com/2010/04/01/pengertian-proposisi/
·
http://id.wikipedia.org/wiki/Proposisi
·
http://astriedtungga.blogspot.com/2014/03/penalaranproposisiinferensi-dan.html
·
http://muhammadputraaa.blogspot.com/2014/03/penalaran-proposisi-inferensi-dan.html
·
http://laelatulafifah.blogspot.com/2014/03/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar