A. Silogisme
Kategorial
Silogisme kategorial merupakan silogisme yang
memiliki semua proposisinya merupakan katagorial dari proposisi. Silogisme kategorial disusun berdasarkan
klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang mengandung
predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang
mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.
Silogisme
kategorial terjadi dari tiga proposisi, yaitu:
Premis umum :
Premis Mayor (My)
Premis khusus
:Premis Minor (Mn)
Premis
simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Dalam
simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan
predikat simpulan disebut term minor.
Contoh:
Contoh
silogisme Kategorial:
My : Semua
mahasiswa adalah lulusan SMA
Mn : Bustomi
adalah mahasiswa
K : Bustomi lulusan MA
B. Silogisme
Hipotesis
Silogisme
hipotetis adalah silogisme yang memiliki premis mayor berupa proposisi
hipotetis (jika), sementara premis minor dan kesimpulannya berupa proposisi
kategoris.
1. Silogisme
Kondisional
Adalah silogisme yang mempunyai premis mayor
berupa proposisi kondisional, sementara premis minor dan kesimpulannya berupa
proposisi kategoris. Contoh:
Jika ada
hidup, maka ada perjuangan
Hidup ini ada
Jadi, ada
perjuangan
Catatan: Pada
kalimat “Jika ada hidup, maka ada perjuangan”
Jika ada
hidup --> ANTESEDENS
maka ada
perjuangan --> KONSEKUENS
1.1 Modus
Ponen
Jika
antesedens cocok untuk premis minor, maka konsekuensnya harus cocok pula dalam
kesimpulannya. Kebenaran yang memengaruhi antesedens memengaruhi kebenaran
konsekuensnya.
Contoh :
Jika
seseorang mengidap kanker, maka ia sakit parah
Budi mengidap
kanker
Jadi, Budi
sakit parah
1.2 Modul
Tollens
Yaitu jika:
1. konsekuens
tidak sesuai maka antesedens harus tidak sesuai
2. jika
konsekuens benar, maka antesedens dapat benar dan dapat pula salah
Contoh :
Jika
seseorang mengidap kanker tulang, ia dapat dinyatakan sakit keras
Maria tidak
sakit keras
Jadi, Maria
tidak mengidap sakit kanker tulang
C. Silogisme
Alternatif
Silogisme
alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi
alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah
satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh :
Nenek Sumi berada
di Bandung atau Bogor.
Nenek Sumi
berada di Bandung.
Jadi, Nenek
Sumi tidak berada di Bogor.
D. Entimen
Silogisme ini
jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan.
Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan.
Contoh :
Dia menerima
hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
Anda telah
memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.
Sumber :
1.
http://anggipay.blogspot.com/2013/05/silogisme-kategorial.html
2.
http://caksuni.blogspot.com/2009/08/silogisme-hipotetis.html
3.
http://ekoriyadi384.blogspot.com/2013/03/silogisme-kategorial-hipotesis.html
4.
http://nabella2326.blogspot.com/2012/04/silogisme-alternatif-entimen-silogisme.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar