Jumat, 24 Oktober 2014

Surat Menyurat CV

SURAT
-Definisi:
Surat adalah sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain.

Selain itu, surat dapat juga diartikan sebagai pernyataan tertulis yang dibuat dengan tujuan menyampaikan informasi kepada pihak lain dan merupakan alat komunikasi tertulis yang menyangkut kegiatan tugas dan kegiatan instansi.

Secara umum surat adalah suatu sarana untuk menyampaikan informasi atau pernyataan secara tertulis kepada pihak lain baik atas nama pribadi (sendiri) ataupun karena kedinasan. Surat juga merupakan wakil resmi dari yang mengirim untuk membicarakan masalah yang dihadapi. Secara singkat dapat diketemukan bahwa surat adalah alat komunikasi penting dalam tata kerja tata usaha. Apabila terjadi hubungan surat menyurat secara terus menerus dan berkesinambungan, maka kegiatan ini disebut surat menyurat atau lazimnya korespondensi.


-Fungsi:

~ Sebagai alat/sarana komunikasi

~ Alat untuk menyampaikan pemberitahuan, permintaan, permohonan, buah pikiran, gagasan

~ Alat bukti tertulis. mis. surat perjanjian

~ Alat untuk mengingat. mis. surat yang diarsipkan

~ Pedoman kerja. mis. surat keputusan dan surat perintah

-Penggolongan Surat

Berdasarkan Asal dan Tujuan
Surat Intern
Surat Intern yaitu surat yang berasal dari dan ke sesama bagian dalam lingkup.

Surat Ekstern
Surat Ekstern yaitu surat yang berasal dari dan untuk instansi lain luar.

Berdasarkan Status
Surat Dinas
Surat Dinas yaitu surat yang ditujukan kepada pejabat atau yang disertai nama dan jabatan ybs.

Surat Pribadi
Surat Pribadi yaitu surat yang ditujukan kepada seorang pejabat / pegawai tanpa menyebutkan jabatan ybs.

Berdasarkan Sifatnya
Surat Penting
Surat Penting yaitu surat yang memerlukan tindak lanjut dan mempunyai nilai guna dalam proses administrasi.

Surat Biasa 
Surat Biasa yaitu surat yang tidak memerlukan tindak lanjut, tetapi cukup diketahui saja.

Surat Rahasia
Surat Rahasia, yaitu surat yang isinya bersifat rahasia dan hanya boleh diketahui oleh pimpinan atau pejabat yang ditunjuk atau alamat yang dituju. Menurut jenisnya, yang tergolong surat rahasia ini, yaitu yang menyangkut Surat Rahasia Kepegawaian (usul kenaikan pangkat, mutasi karyawan, hukuman administratif dan perkara-perkara yang melanggar ketentuan kepegawaian) dan Surat Rahasia Non Kepegawaian (berupa masalah-masalah yang menurut sifatnya perlu dirahasiakan).

Surat Keluarga
Surat keluarga ialah surat yang dikirim oleh seseorang kepada anggota keluarga.

Isi surat dapat berupa berita duka, gembira, bertanya, meminta sesuatu, dan sebagainya.

Sapaan yang lazim digunakan antara lain ananda, ibunda, ayahnda, adinda, atau kakanda yang diawali dengan huruf kapital..

Bahasa surat dapat menggunakan bahasa baku atau bahasa tidak baku (bahasa seharihari), tetapi komunikatif.

Unsur-unsur surat antar lain: tanggal, alamat, salam pembuka, tubuh surat (pembuka, isi, dan penutup), salam penutup, dan diakhiri tanda tangan dan nama jelas.

Surat Resmi
Surat resmi adalah bentuk surat yang paling lengkap. Surat ini mempunyai hampir semua persayaratan: Mulai dari kepala surat – Nomor surat – Pokok surat – Lampiran – Tempat dan tanggal – Alamat tujuan – Kata permulaan – Kata pendahuluan (pembuka surat) – Isi surat – Penutup – Penyebut atau jabatan penanggung jawab surat tersebut. Nama terang – Cap atau stempel

Di sebelah kiri bawah tercantum: Salinan atau tembusan.

Contoh surat resmi:

DEPARTEMEN PENERANGAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Merdeka Barat 75. Jakarta Pusat 12345. Telp. 021-123456
————————————————————————————

No. :
Lamp:
Hal:

Kepada Yth,

………………………………
………………………………

Dengan Hormat,
Berkenaan dengan surat (pembukaan)………………….
……………………………………………………………………….
….. (Isi surat)……………………………………………………..
……………………………………………………………………….
(Penutup)…………………………………………………………
………………………………………………………………………

Kepala bagian penerangan
dalam negeri

[tanda tangan]

(Horasman, S.H.)

Tembusan : 1. ……………

Surat undangan resmi dan surat lamaran kerja

Surat undangan resmi haruslah mengikuti aturan surat menyurat bersifat resmi, mulai dari struktur surat, ejaan yang digunakan, sampai kepada bahasa surat. Struktur surat undangan meliputi: kepala surat, tempat dan tanggal surat, nomor, lampiran dan hal, alamat, salam pembuka, tubuh surat (pembuka, isi, penutup), salam penutup, dan tanda tangan yang disertai nama jelas. Tetapi, dalam surat lamaran tidak memakai kepala surat karena pengirimnya bersifat pribadi.

Contoh surat undangan resmi:

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

SEKOLAH MENENGAH UMUM NEGERI 25 JAKARTA

Jalan A.M. Sangaji 22-24 Jakarta Pusat

Jakarta 10130, Telepon (021) 6331921, (021) 6340139


20 September 2003

Nomor : 150/ GX/ PS/ 2003

Lampiran : -

Prihal : Undangan pentas seni

Kepada Yth. Bapak/ Ibu Guru Kesenian

SMU Amanda

Jalan A.M. Sangaji 35

Jakarta Pusat

Dengan hormat,

Bersama surat ini, kami mengundang bapak/ibu Guru kesenian SMU Amanda untuk menghadiri Pentas Seni SMU 25 Jakarta, yang akan diadakan:

Hari/ Tanggal : Kamis, 25 September 2003

Tempat : SMU Negeri 25 Jakarta

Waktu : pukul 10.00 s.d. 14.00 WIB

Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

Ketua Panitia

Erniwati, M.Pd.

Penulisan pemerian pada surat undangan, yaitu hari, tempat, dan waktu harus diawali dengan huruf kecil karena hal tersebut berupa kelanjutan kalimat paragraf sebelumnya. Begitu pula pemerian pada identitas pelamar surat dalam surat lamaran.

contoh:

. . .

Dengan surat ini saya:

nama                          : Dewanti

tempat/ tanggal lahir             : Medan, 11 September 1985

alamat :                      Jalan Tirto No.20, Medan

pendidikan terakhir   : SMA

. . .

Surat Memo ( Memorandum)


Memo atau memorandum adalah jenis surat dinas yang berisi catatan singkat

tentang pokok persoalan. Memo ditulis oleh atasan untuk pejabat yang setingkat atau

untuk bawahan, dan dapat juga ditulis oleh bawahan untuk atasan. Memo bersifat

informal dan tingkat keresmiannya rendah. Memo tidak menggunakan nomor surat.

Walaupun begitu, informasi yang dituliskan dalam memo tetap mengandung

kedinasan. Memo bersifat intern (selingkung).

Isi memo dapat berupa instruksi, saran, tugas, atau petunjuk tertentu yang berisi

hal-hal pokok saja; singkat tapi jelas; dan tidak perlu ada paragraf pembuka, tetapi

langsung pada isinya.

Contoh Memo :

SEKOLAH MENENGAH UMUM (SMU) NEGERI 78

Jalan Bhakti IV/1, Kemanggisan

Jakarta Barat Telepon (021) 5482914

M E MO

10 Novemver 2003

Kepada : Wakasek Bidang Sarana/Prasarana

Dari : Kepala Sekolah

Hal : Persiapan Rapat

Kami minta agar Saudara mempersiapkan ruang aula beserta perlengkapannya untuk rapat kelulusan kelas III yang akan diadakan pada tanggal 28 April 2003.

Terima kasih atas bantuan Saudara.


Sujono Kuslan


CURRICULUM VITAE (CV)
Curriculum vitae adalah deskripsi tertulis tentang pengalaman kerja anda, latar belakang pendidikan, dan keterampilan. Juga disebut CV, atau hanya vitae, itu lebih rinci dari resume dan umumnya digunakan oleh mereka yang mencari pekerjaan di luar AS dan Australia. Sebuah curriculum vitae juga digunakan oleh seseorang mencari pekerjaan akademis, yaitu di college atau universitas.

Ada beberapa perbedaan antara curriculum vitae dan resume. Sebuah curriculum vitae adalah lebih lama ( hingga dua atau lebih halaman ), lebih sinopsis rinci latar belakang dan keterampilan. Sebuah CV berisi pengungkapan latar belakang pendidikan anda dan akademis serta pengalaman pengajaran dan penelitian, publikasi, presentasi, penghargaan, kehormatan, afiliasi dan rincian lainnya. Sebagai dengan resume, anda mungkin perlu berbagai versi CV untuk berbagai jenis posisi.

Seperti resume, daftar riwayat hidup harus menyertakan nama anda, informasi kontak, pendidikan keterampilan dan pengalaman. Selain dasar - dasar, CV termasuk penelitian dan pengalaman mengajar, publikasi, hibah dan beasiswa, asosiasi profesi dan lisensi, penghargaan dan informasi lainnya yang relevan dengan posisi yang anda lamar. Mulailah dengan membuat daftar semua informasi latar belakang anda, kemudian mengaturnya ke dalam kategori. Pastikan anda menyertakan tanggal pada semua publikasi yang anda masukkan.

2. Hal - hal yang berhubungan dengan CV

Manfaat Curiculum Vitae

            Manfaat curiculum vitae adalah menjelaskan keterangan diri, informasi diri, data diri dan sebagainya. Dengan CV, setiap orang yang membaca dan memeriksa CV seseorang akan dapat mengetahui dan menelaah setiap orang dari informasi diri yang telah diberikan, serta dapat memberikan gambaran seseorang melalui kegiatan – kegiatan atau dari spesifikasinya dalam pendidikan dan berorganisasi. Dengan kata lain manfaat CV menjelaskan kriteria diri dalam bentuk teks.

Susunan Curiculum Vitae :

1. Data Pribadi
Bagian ini berisi nama, alamat, agama, email, nomor telepon dan identitas pribadi lainnya.

2. Pendidikan
Bagian ini menjelaskan latar belakang pendidikan dan berhubungan dengan pekerjaan yang dituju. Pada umumnya, banyak yang  membuat CV menjelaskan dari TK (Pendidikan paling dasar), SD, SMP sampai perguruan tinggi (Pendidikan terakhir).

3. Pengalaman Kerja
Bagian ini adalah bagian yang paling dilihat oleh perekrut kerja. Pengalaman kerja memberikan gambaran apakah seorang kandidat sudah memiliki jam terbang yang cukup atau masih terbatas. Rekruter juga bisa menentukan apakah kandidat dapat segera menyesuaikan diri di organisasi yang baru atau apakah dia butuh penyesuaian yang panjang.

4. Skill Yang Dimiliki
Seharusnya pada bagian ini perlu dijelaskan dalam CV skill apa saja yang telah dimiliki sebagai proses belajar maupun pengalaman dari pekerjaan sebelumnya. Dan dibuat dalam bentuk yang meyakinkan dan informatif.

5. Training Yang Pernah Diikuti
Untuk lebih meyakinkan lagi, perlu memasukkan daftar training yang pernah diikuti sebelumnya untuk memberi gambaran sejauh mana pemilik CV telah berkembang dan wawasan apa saja yang sudah dimiliki.

6. Prestasi
Ini adalah bagian yang penting disamping pengalaman kerja yang menjelaskan keunikan, kelebihan dan presetasi sebagai individu sekaligus pencapaian di bidang tertentu.

7. Kegiatan Ekstrakurikuler/Kemasyarakatan
Selain hal-hal yang berhubungan langsung dengan pekerjaan. Pada CV juga perlu memberikan sedikit gambaran kegiatan yang dilakukan di masyarakat. Ini akan menunjukkan bahwa pemilik CV bisa membagi waktu dan memiliki hubungan sosial  yang lebih luas, tidak hanya sebatas di lingkungan pekerjaan.


3. Contoh CV

DAFTAR RIWAYAT HIDUP



Data Pribadi :

Nama                              : Rangga Satriyo
Tempat, Tanggal Lahir     : Jakarta ,09 Desember 1993
Jenis Kelamin                  : Laki Laki
Agama                            : Islam
Kewarganegaraan           : Indonesia
Alamat                           : Jl. Kencana Barat No. 8
                                        Griya Bintara Indah, Bekasi Barat 17134
Telephon                         : 021 6523987 (rumah)
                                          0812 222 5555 (HP)

Latarbelakang Pendidikan

Formal
2005 – 2008 : SMP 172, Jakarta
2008 – 2011 : SMA 89, Jakarta
2011 – 2015 : Universitas Gunadarma, Bekasi


Kemampuan

 Kemampuan Akuntansi (Accounting) dan Administrasi. Journal printing & Calculation, Ledger, Salary Calculation, Project Data Updating, Teller, Petty Cash Payroll & Calculation, Inventory Controls)
Kemampuan Komputer (MS Word, MS Excel, MS PowerPoint, MS Access, MS Outlook dan Internet)
Memahami Sistem Perpajakan

Pengalaman Kerja

Praktek Kerja Lapangan:

Praktek Kerja di  : PT. Astra International, Jakarta
Periode                : April 2016 – June 2017
Tujuan                 : Pekerjaan Sementara
Posisi                   : Adminsitrasi

Rincian Pekerjaan:
- Mengupdate data konsumen
- Mengatur jadwal pertemuan dengan konsumen
- Menyiapkan surat-surat pernawaran untuk konsumen
- Menyiapkan tagihan

Bekerja di PT. Apple Inc,  Jakarta

Periode       : Januari 2018 - Mei 2020
Status         : Karyawan Tetap
Posisi         : Staf Finance

Rincian pekerjaan :
- Melakukan surat menyurat bisnis
- Menerbitkan dan menerima faktur dari pemasok
- Mengelola kas kecil
- Mengontrol persediaan peralatan kantor
- Penggajian (payroll)

Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.


Jakarta, 17 Agustus 2020

Rangga Satriyo


Referensi :
  • http://achmadhamdi.wordpress.com/surat-menyurat-dan-curriculum-vitae/
  • http://muthiaa.wordpress.com/2012/06/20/surat-menyurat/
  • http://alivikry.blogspot.com/2014/06/surat-menyurat.html
  • http://santozagustinus.blogspot.com/2014/06/cv-curriculum-vitae-surat-menyurat.html
  • http://ranggasatriyoo.blogspot.com/2014/06/surat-menyurat-dan-cv-curriculum-vitae.html



Rancangan Usulan Penelitian

A.Manfaat rancangan usulan penelitian
1)Sebagai kerangka operasional penelitian (blue print)
2)Menegaskan kedalaman (intensitas) dan keleluasaan (ekstensitas) penelitian.
3)Memperkirakan penelitian yang akan dihadapi dan rancangan alteratif penyelesaiannya.
4)Mengetahui kelemahan hasil penelitian

B.Bentuk rancangan usulan penelitian
Suatu penelitian itu mungkin bermaksud dan bertujuan untuk memperoleh data informasi dan kemudian untuk bahan menulis. Misalnya
a.Skripsi
b.Makalah untuk seminar, simposium, dan pertemuan ilmiah lainnya
c.Karangan ilmiah
d.Tesis magister/disertasi doctor
e.Laporan proyek

Bobot dan mutu akademis karangan ilmiah hasil penelitian itu dapat dikaji dan dinilai dari 6 aspek :
1.Aktualitas masalah
Masalah yang diformulasikan haruslah masalah yang masih hangat diperbincangkan/upto date dan banyak mencari perhatian para ahli untuk dicari jawabannya serta juga harus nyata adanya

2.Relevansi manfaat praktis
Jawaban masalah yang dikemukakan bernilai prakktis, sehingga hasil penelitian bedaya guna serta menjangkau masyarakat luas. Kesimpulan- kesimpulan yang ditarik harus mantap dan saran-sarannya menarik perhatian dan beralasan kuat

3.Metodologi penelitian akurat
bObot mutu akademis karya tulis hasil penelitian itu ditentukan juga oleh adekuasi rancangan penelitian, instrumentasi dan pengukuran, metodologi penulisannya juga ikut menentukan bobot nilai/ mtu akademis karya tulis ilmiah

4.Orisinalitas penelitian
Penelitian disebut orisinal bila bahan dan atau metode yang digunakan belum pernah dilakukan oleh peneliti lain, setidak-tidaknya menurut jangkauan informasi yang tersedia. Dengan kata lain walaupun bahan sama tetapi metodenya beda, maka penelitian itu dianggap penelitian orisinal dan juga sebaliknya jika bahan beda tapi metode sama itu juga digolongkan penelitian orisinal

5.Sumbangan terhadap ilmu pengetahuan
Penelitian yang bersipat integratif dan konprehensif yaitu penelitian yang hasilnya merupakan kebulatan dan menyeluruh

6.Sistematika penyusunan karya tulis
Ketajaman logika (way of thinking) dan urutan serta kaitan logika (flow of thought) ini mengarahkan sistematika dan jelasnya pokok persoalan dalam karya tulis, apabila materi yang terkumpul dikomunikasikan secara konsisten dengan menjaga relevansi setiap aspek, sedemikian sehingga kalimat yang satu berhubungan dean berkaitan maka komunikasi yang dibuat akan lebih epektiif
rancangan usulan penelitian adalah langkah yang paling awal dalam proses penyusunan penelitian. Usulan penelitian adalah langkah berikutnya, dan makalah adalah hasil akhirnya.

Rancangan usulan penelitian ini memberi gambaran secara menyeluruh tentang pokok masalah yang hendak diteliti, teori dan konsep serta data yang dipakai untuk melakukan penelitian; cara penelitian dilakukan dan hasil yang diharapkan akan dicapai. Rancangan usulan penelitian ini dipakai untuk menilai apakah seorang itu bisa mulai melakukan penelitian secara mandiri

Rancangan usulan penelitian untuk disertasi sekurang-kurangnya memuat unsur-unsur pokok sebagai berikut :
1.Bagian Awal
a.Judul penelitian yang direncanakan akan dilakukan.
b.Identitas penyusun rancangan.
c.Tanggal pengajuan rancangan ke Program Pascasarjana.

2.Bagian Utama
Bagian utama meliputi :
a.Rasional dari judul yang dipilih.
b.Perumusan masalah, telaah pustaka dan penelitian terdahulu.
c.Tujuan dan kegunaan penelitian.
d.Kerangka pemikiran teoritis.
e.Rancangan hipotesis, jika dipakai.
f.Metode penelitian.
g.Hasil yang diharapkan dan masalah yang diantisipasi.
h.Jadwal penelitian.

3.Bagian Akhir
a.Daftar pustaka sementara.
b.Daftar riwayat hidup penyusun rancangan.
Uraian terperinci mengenai unsur-unsur pokok itu akan disaksikan pada Bab III.

C.ISI RANCANGAN USULAN PENELITIAN
A.Bagian Awal
1.Judul
Judul rancangan usulan penelitian diketik dengan huruf kapital. Judul hendaklah cukup ekspresif menunjukkan dengan tepat masalah yang hendak diteliti. Di bawah judul ditulis kalimat :
Rancangan Usulan Penelitian Untuk Disertasi

2.Identitas Penulis
Nama : hanya huruf-huruf pertama yang diketik dengan huruf Kapital.
   
3.Tanggal Pengajuan, ditulis :
Diajukan kepada Program Pascasarjana
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
pada tanggal
………………………….. 20………

B.Bagian Utama
1.Perumusan Masalah
Dalam rancangan usulan penelitian untuk disertasi, unsur pokok perumusan masalah ini mempunyai peranan lebih penting dari unsur-unsur pokok lain. Didalam perumusan masalah inilah akan terlihat kesiapan akademik penyusunan rancangan usulan penelitian itu. Unsur pokok perumusan masalah ini sekurang-kurangnya harus memuat hal-hal sebagai berikut :
a.Penjelasan mengenai mengapa masalah yang dikemukakan dalam rancangan usulan penelitian untuk disertasi itu dipandang menarik, penting dan perlu diteliti.
b.Beberapa bukti bahwa masalah tersebut belum ada jawaban atau pemecahan yang memuaskan.
c.Letak masalah yang akan diteliti itu dalam konteks permasalahan yang lebih besar.
Rasional dari judul yang dipilih. Memberikan nalar dan pembenaran terhadap pemilikan dan perumusan judul yang dipilih. Pada bagian ini dapat dilengkapi dengan pertanyaan penelitian, hasil yang diharapkan dan masalah yang diantisipasi. Uraian tentang perkiraan hasil (kuantitatif/kualitatif) yang diperkirakan akan dicapai. Diuraikan pula masalah atau hambatan yang diperkirakan akan dihadapi yang dapat mempengaruhi untuk penelitian.

2.Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Dalam fasal tujuan dan kegunaan penelitian ini disebutkan secara spesifik tujuan-tujuan apa yang dirancangkan akan dicapai dalam penelitian itu dan kegunaan apa yang akan diperoleh dari penelitian yang dirancangkan.

3.Kerangka Pemikiran Teoritis
Fasal kerangka pemikiran teoritis memuat garis-garis besar pemikiran teoritis, termasuk telaah pustaka yang akan menuntun penyusun dalam membangun teori yang akan disajikan dan diuji dalam rangka penyusunan disertasi.

4.Hipotesis
Hipotesis, jika ada, hendaklah dirumuskan dengan tepat dan jelas dalam kalimat berita (kalimat deklaratif) tentang sikap ilmiah yang diambil terdapat masalah yang hendak diteliti.

5.Metode Penelitian
Pasal metode penelitian memuat hal-hal sebagai berikut:
a.Pendekatan dan bentuk/cara yang dipakai untuk meneliti.
B.Penjelasan tentang populasi serta rancangan teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian.
c.Metode pengumpulan data dan alat pengambil data yang akan digunakan.
d.Bahan-bahan yang akan dipakai, kalau ada.
e.Alat-alat perlengkapan yang akan dipakai, kalau ada.
f.Teknik atau model analisis yang akan dipakai.
g.Rancangan aturan-aturan untuk menerima atau menolak hipotesis.

6.Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian dibuat secara cermat, dengan mempertimbangkan kelayakannya. Jadwal penelitian menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
a.Tahap-tahap penelitian yang akan dilakukan.
b.Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan masing-masing tahap, dinyatakan dalam satuan bulan.
c.Rincian kegiatan untuk tahap masing-masing.

C.Bagian Akhir
1.Daftar Pustaka
Penulisan daftar pustaka didasarkan atas pustaka yang telah dijadikan sumber dalam penyusunan rancangan usulan penelitian. Tujuan utama penyajian daftar pustaka adalah memberi informasi mengenai bagaimana orang dapat dengan mudah menemukan sumber yang disebutkan dalam rancangan usulan penelitian.

Hal-hal yang perlu disebutkan dalam daftar pustaka adalah seperti disebutkan dibawah ini :
a.Untuk buku :
1.Nama penulis
2.Tahun penerbitan
3.Judul buku
4.Nama penerbit
5.Tempat penerbitan.
  
b.Untuk jurnal :
1.Nama penulis
2.Tahun penerbitan
3.Judul tulisan
4.Nama jurnal
5.Jilid ( dan nomor )
6.Halaman

c.Untuk sumber pustaka lain dapat digunakan pedoman yang lazim.
d.Cara menulis pustaka dan artikel sesuai ketentuan yang berlaku.


2.Daftar Riwayat Hidup
Daftar riwayat hidup (bio-data, curriculum vitae) penyusun rancangan usulan penelitian memuat hal-hal sebagai berikut :
a.Nama lengkap dan derajat akademik
b.Tempat dan tanggal lahir
c.Pangkat dan jabatan
d.Riwayat pendidikan tinggi
e.Karya ilmiah
f.Pertemuan ilmiah yang dihadiri dan

g.Penghargaan ilmiah, bila ada.

Referensi :
http://herlinaaoctaviana.blogspot.com/2014/05/rancangan-usulan-penelitian.html

Menulis Laporan Ilmiah

A.    DEFINISI LAPORAN ILMIAH
Laporan ilmiah merupakan laporan dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh seorang peneliti dengan mengguanakan gaya bahasa yang digunakan disesuaikan dengan jenis sasaran peneliti yaitu sesame kolega ilmuan,kepada para pembuat keputusan, ataupun kepada masyarakat umum,serta berfungsi sebagai alat komunikasi antara peneliti dengan pembaca.
Laporan suatu kegiatan penelitian memuat berbagai aspek yang dapat member gambaran kepada orang lain tentang seluruh kegiatan, langkah, metode, tekhnik maupun hasil dari penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2005).

Membuat laporan ilmiah merupakan langkah terakhir yang harus dilakukan oleh seorang peneliti. Tanpa adanya laporan ilmiah berarti hasil dari penelitian yang telah dilakuakan menjadi tidak ada artinya, karna tujuan dari penelitian adalah agar bagaimana orang lain mengetahui hasil dari penelitian yang telah dilkukan, oleh sebab itu bagaimanapun bagus dari hasil penelitian tidak akan berarti tanpa belum adanya laporan ilmiah dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan hasil penelitian tersebut dapat dinilai oleh masyarakat apakah lanyak untuk diterapkan dalam kehidupan ataupun sebagai hasanah ilmu pengetahuan.

Menurut Nazir, 2005, penulisan laporan penelitian harus disesuaikan dengan konsumen hasil penelitian tersebut. Seorang peneliti perlu mempertimbangkan tiga hal dalam menulis laporan.
1.   Sampai dimana tingkat pengetahuan dari pembaca?
2.   Apakah yang perlu diketahui oleh pembaca tersebut?
3.   Bagaimana cara menyampaikan hasil penelitian, sehingga keterangan yang diberikan dapat dicerna dengan mudah oleh pembaca?
Cara penulisan hasil penelitian harus disesuaikan sedemikian rupa, sehinga komunikasi yang ingin disampaikan dapat mengenai sasarannya secara tepat.

Laporan Ilmiah adalah laporan yang disusun melalui tahapan berdasarkan teori tertentu dan menggunakan metode ilmiah yang sudah disepakati oleh para ilmuwan (E.Zaenal Arifin,1993).

Dan menurut Nafron Hasjim & Amran Tasai (1992) Karangan ilmiah adalah tulisan yang mengandung kebenaran secara obyektif karena didukung oleh data yang benar dan disajikan
dengan penalaran serta analisis yang berdasarkan metode ilmiah.
Laporan ilmiah adalah bentuk tulisan ilmiah yang disusun berdasarkan data setelah penulis melakukan percobaan, peninjauan, pengamatan, atau membaca artikel ilmiah.

Defini laporan menurut F X Soedjadi :
Suatu bentuk penyampaian berita, keterangan, pemberitahuan ataupun pertanggungjawaban baik secara lisan maupun secara tertulis dari bawahan kepada atasan sesuai dengan hubungan wewenang (authority) dan tanggung jawab (responsibility) yang ada antara mereka.

Salah satu cara pelaksanaan komunnikasi dari pihak yang satu kepada pihak yang lain.


B.     JENIS-JENIS LAPORAN ILMIAH
Jenis-jenis dari laporan ilmiah itu sendiri terdapat empat jenis laporan ilmiah, yaitu laporan lebgkap atau monograf, artikel penelitian, laporan sumir (summary report), dan laporan untuk administrator serta pembuat kebijakan (policy maker).

1. Laporan Lengkap (monograf)
Beberapa hal berikut yang perlu diperhatikan, jika laporan penelitian dibuat dalam bentuk monograf.
a. Laporan harus berisi proses penelitian secara menyeluruh dengan mengutarakan semua tekhnik dan pengalaman peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitian tersebut.
b. Tekhnik penulisan harus sesuai dengan kelompok target dari sang peneliti.
c.  Laporan ilmiah juga harus menjelaskan hal-hal yang sebenarnya terjadi disetiap tingkatan  analisis
d.  Jika diperoleh pengalaman-pengalaman atau penemuan-penemuan yang tidak ada hubungannya langsung dengan tujuan penelitian yang dilaksanakan janganlah penemuan itu dibuang dengan serta merta. Ada kemungkinan hasil penemuan atau pengalaman tersebut dapat merupakan kunci bagi penulis lain dalam memberikan makna pada penelitian lain dibelakang hari.
e.  Peneliti juga harus menyampaikan kegagalan yang yang dialaminya, disamping sukses yang diperoleh.
f.   Laporan ilmiah harus di bagi dalm bab-bab, bagian-bagian, sub-sub bagian denagn judul-judul yang padat, sehingga pembaca dapat memilih materi yang relevan baginya dengan mudah.

2. Artikel Ilmiah
Laporan dalam bentuk artikel ilmiah adalah perasaan dari laporan lengkap (monograf). Laporan dalam bentuk artikel ilmiah adalah laporan tentang salah satu dari aspek-aspek yang terdapat dalam laporan lengkap. Laporan dalam bentuk artikel harus difokusskan pada masalah penelitian tunggal yang objektif, sehingga lampiran, kata pengantar, dan daftar isi tidak dimasukkan dalm laporan.
Laporan dlam bentuk artikel ilmiah perlu berisi disain penelitian, prosecing data, dan analisis dalam bentuk yang lebih diperpendek dan dipadatkan. Tabel-tabel juga perlu dipadatkan. Yang terpenting dalam membuat laporan untuk dijadikan sebuah artikel ilmiah adalah memanfaatkan informasi tentang materi-materi menjadi terpadu dan relevan. Laporan dalam bentuk artikel juga ilmiah juga memrlukan abstrak, yang berisi 200-300 kata.

3. Laporan Ringkas (summary report)Summary report merupakan penulisan ulang kembali tentang artikel-artikel yang sudah diterbitkan ataupun studi-studi yang berkenaan dengan masyarakat dan ditulis dalam bahasa yang lebih mudah dimengerti.

4. Laporan untuk Administrator dan Pembuat Kebijakan
Laporan yang ditujukan kepada administrator dan pembuat kebijakan harus mempunyai bentuk tersendiri. Laporan yang dibuat tidak perlu dalam bentuk lengkap, karena administrator dan pembuat kebijakan tidak memerlukan laporan demekian, Yang diperlukan dalam laporan tersebut adalah penjelasan serta diagnosis terhadap maslah yang diperlukan.
Laporan untuk administrator dan pembuat keputusan perlu ditulis dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh mereka. Krena itu, istilah-istilah teknis, jika digunakan, haruslah istilah teknis yang sesuai dengan penerapan dilapangan.


C.     JENIS KONSUMEN ATAU TARGET DARI PENULISAN LAPORAN
Secara umum, penulisan laporan hasil penelitian dapat ditujukan kepada tiga jenis konsumen yaitu :
1. Masyarakat Umum
Laporan yang ditujukan pada masyarakat umum, harus dapat memberi gambaran praktis kepada pembaca. Laporan ini berupa brosur, artikel, ataupun mary report (laporan ringkasan) yang berisi hal-hal yang praktis yang dapat dipergunakan secara langsung oleh masyarakat. Dalam laporan ini, peneliti tidak perlu menyampaikan teknik-teknik yang sukar dicerna oleh masyarakat umum.

2. Sponsor Penelitian
Konsumen kedua adalah sponsor dari penelitian itu sendiri. Banyak penelitian yang dilakukan baik oleh institusi ilmiah atau universitas, disponsori oleh suatu badan tertentu. Karena itu, hasil penelitian tersebut perlu dilaporkan pada sponsor yang telah membiayai penelitian tersebut. Jenis laporan yang disampaikan harus sesuai dengan keinginan dan tujuan sponsor, lebih-lebih dalam hubungannya dengan penerapan penemuan penelitian tersebut.

3. Masyarakat Ilmiah
Konsumen ketiga dari penelitian adalah masyarakat ilmiah. Penelitian-penelitian baik yang berupa tesis, skripsi, maupun disertasi, pertama-tama ditujukan kepada komisi Pembimbing atau komisi tesis. Karena itu, bentuk, gaya bahasa, dan isi laporan harus sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam suatu universitas.
Untuk konsumen masyarakat ilmiah, laporan penelitian harus dibuat seutuh mungkin tanpa meninggalkan penulisan tentang komponen-komponen teknik, alat-alat, dan disain yang dipergunakan dalam penelitian. Semua kegiatan yang berhubungan dengan daya nalar dan proses penelitian yang telah dikerjakan harus dilaporkan secara mendalam dan terperinci. Hasil laporan penelitian demikian bisa berbentuk monograf ataupun artikel ilmiah.

D.    OUTLINE DARI LAPORAN ILMIAH
Menurut Nazir, 2005, Laporan ilmiah harus berisi hal- hal berikut:
1.   Pernyataan tentang masalah yang ingin dipecahkan dalam penelitian tersebut
2.   Prosedur penelitian, yang mencakup desain penelitian, metode ekperimental yang dipilih, semple yang ditarik, teknik pengumpulan data, serta metode- metode statistik yang digunakan, baik dalam kegiatan pengumpulan data ataupun dalam analisis.
3.   Hasil penelitian dan penemuan- penemuan
4.   Implikasi yang dapat  ditarik  dari penelitian tersebut

Di dalam pernyataan tentang  masalah yang ingin dipecahkan, perlu dilaporkan alasan- alasan mengapaa masalah tersebut samapai  begitu penting untuk diteliti? Latar belakang yang lengkap tentang masalah perlu diberikan untuk mendukung alasan- alasan yang diberikan, sehingga masalah tersebut patut dipercahkan secara alamiah. Relavansi pemecahan  masalah, baik dalam aspek- aspek teori maupun dalam aspek- aspek praktis dalam masyarakat perlu dikemukan sejelas- jelasnya.

Dalam penulisan tentang pentingnya masalah yang diteliti, ringkasan- ringkasan dari beberapa studi  sebelumnya mempunyai relavansi deng masalah yang dipecahkan, perlu juga diikutsertakan. Penyampaian- penyampaian studi- studi tersebut dimasudkan untuk menjamin terdapatnya suatu kesinambungan, baik dalam perumusan hipotesis, konsep- konsep atau metodologi. Unsur- unsur pokok dalam masalah  perlu dihubungkan secara jelas dengan tujuan penelitian.

Laporan ilmiah juga harus berisi keterangan tentang cara- cara penelitian dilaksanakan. Desain pokok apakah yang dipergunakan? Desain percobaan mana yang dipilih dan jenis pengukuran apa yang dilakukan? Alat- alat apa yang digunakan dalam kegiatan mengumpulankan data? Jenis responden manakah yang dipilih, dan teknik sampling apa yang pula yang dilaksanakan.

Dalam prosedur penelitian perlu juga dijelaskan analisis statistik yang digunakan, dan level signifikan yang dipilih. Jika teknik statistik yang dipakia adalah teknik yang sudah lazim, rumusan statistic tidak perlu digunakan. Di lain pihak, jika teknik analisa dibuat dengan teknik statistik yang jarang digunakan, rumus- rumus perlu diberikan secara jelas.

Laporan ilmiah juga harus berisi hasil penemuan dengan bukti yang lengkap, bukti- bukti yang mendukung hipotesis yang telah dirumuskan , ataupun tidak. Bukti- bukti yang dipaparkan haruslah relavan dengan penelitian. Konsekuensinya, tidak semua tabel yang dibuat perlu dimasukkan dalam laporan. Penjelasan hasil penelitian harus relavan dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan dan hipotesis yang dirumuskan.

E.     GAYA BAHASA DALAM LAPORAN ILMIAH
Sifat utama  dalam menilis laporan ilmuah adalah jelas dan akurat. Gaya bahasa yang menambah kualitas penulis dapat dianggap sebagai suatu bonus saja dalam penulisan laporan ilmuah. Walaupun demikian tidak ada salahnya laporan ilmiah ditulis dengan gaya bahasa hidup dan menarik supaya pembaca lebih merasa puas dalam membaca laporan tersebut.

Langkah pertama yang dilakukan dalam menulis laporan adalah mengambil keputusan tentang keterangan keterangan apa yang ingin disampaikan dan bagaimana jenis jenis fenomena itu ingin dihubungkan satu dengan yang lain. Pada tingkat ini peneliti perlu terlebih dahulu menulis outline penelitiannya. Adanya outline tersebut nerarti peneliti telah memutuskan apa yang ingin disampaikan, dan bagaimana tiap bagian dihubungkan dengan bagian lain secara logis. Setelah itu barulah diatas lebih terperinci. Dengan membuat keterangan outline, peneliti dapat melihat dengan jelas apakah semua materi telah dimasukkan ataukah ada sesuatu yang tertinggal. Outline tersebut kemudian dikembangkan dengan menambah subtopik, bagian, subbagian, dan lain lain. Dari pengembangan outline ini, peneliti dapat lebih mudah melihat ada tidaknya hubungan logik antar materi yang ingin ditulis.

Menurut Trelease (1958), memberikan langkah-langkah berikut dalam membuat outline:
1. Buatlah outline sesederhana mungkin dan aturlah topik-topik dalam urutan yang logis dan mudah dibaca.

2. Kembangkan outline tersebut dengan cara memberikan judul, subjudul, bagian, subbagian dari masing-masing bagian.
3. Kemudian kembangkan outline tersebut diatas lebih lanjut dengan mengadakan pengaturan yang lebih efektif dan rasional.

4. Kemudian mulai menulis.
Pada tahap permulaan, peneliti  tidak perlu terlalu menekankan kepada gaya bahasa yang digunakan. Hanya saja perlu diingat bahwa peneliti sedang menulis laporan ilmiah, bukan artikel untuk dimuat dimajalah hiburan. Setelah selesai draft pertama barulah dicoba untuk memperbaiki gaya bahasa. Dalam penulisan ilmiah, bahasa yang digunakan tidak memerlukan gaya bahasa puitis. Yang prnting adalah tata bahasa yang benar. Syah (1972) memberikan saran-saran berikut dalam menulis laporan:
Tulislah sesuatu dengan jelas. Kalimat-kalimat harus dibuat sesederhana mungkin. Jangan menggunakan kaliamat yang terlalu panjang.
Hati-hati dalam menggunakan terminologi. Berilah definisi terhadap terminologi ilmiah supaya engertiannya tidak meragukan.
Gunakan tata bahasa dan ejaan yang benar. Penggunaan koma, titik koma, titik, dan titik dua sesuai dengan temptnaya.
Sebayak mungkin gunakan kaliamat aktif. Buatlah kalimat aktif sependek-pendek dan hindari kalimat yang terlalu panjang.
Nomor bab, subbab, tabel, dan gambar-gambar dengan sistem yang sesederhana mungkin.

Dibawah ini diberikan beberapa check-list dari kesalah-kesalan yang sering dibuat dalam menulis laporan penelitian.
1. Ketidaktepatan
Membesar-besarkan fakta atau pernyataan.
Salah penafsiran karena data yang diperlukan tidak dimasukkan.
Kesalah dalam menghitung, membuat atau menggunakan istilah.
Kesimpulan yang ditarik didasarkan pada bukti yang tidak cukup.
Penggunaan matematika yan g tidak cocok.
Mencampurbaurkan antara fakta dan opini.
Terdapa t kontraindikasi dan ketidakkonsistenan dalam pernyataan-pernyataan.

2. Penyampaian yang tidak baik
Menghilangkan topik yang penting.
Kesalahan dalam mengututkan subbab, bagian dan sebagainya.
Memasukkan materi dalam bagian atau paragraf yang salah.
Pengembangan topik yang kurang lengkap.
Memasukkan hal-hal yang tidak relevan secara tiak terperinci.
Gagal dalam usaha membedakan antara yang baru dan yang terkenal.
Kurang mementingkan penafsiran dan kesimpulan.

3. Kekurangan gaya bahasa
Kalimat yang terlalu panjang ataupun penggunaan tata bahasa yang terlalu sukar
Kalimat yang terlalu pendek
Kalimat yang terlalu lemah dengan kata-kata yang tidak ada artinya.
Kalimat yang kurang jelas sehingga perlu dibaca berkali-kali untuk memahaminya.
Paragraf yang terlalu panjang ataupun terlalu pendek.
Kalimat yang bertela-tele atau tidak langsung kesasaran.
Menggunakan kata-kata yang terlalu umum.
Pengulangan kata-kata yang tidak perlu dari kata-kata yang sama atau kalimat yang sama.
Terlupa menggunakan kata penghubung ataupun kata-kata asing.


F.      BEBERAPA BENTUK YANG SERING DIGUNAKAN
1. Penggunaan huruf besar
Setiap memulai kalimat, huruf pertama harus dimulai dengan huruf besar. Selain itu gunakan huruf besar dalam halhal berikut.
Huruf pertamadalam ungkapan yang berhubungan denhgan keagamaan, kitab suci, nama Tuhan, dan kata ganti.
Huruf pertama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan yang diikuti oleh nama org.
Huruf pertama nama jabatan, pangkat yang diikuti nama org.
Huruf pertama nama org, bangsa, suku, bahasa, tahun, bulan, hari, hari besar, nama khas geografi, badan resmi, lembaga pemerintahan, dokumen resmi.
Huruf pertama kata dari nama buku, majalah, surat kabar danjudul keterangan, kecuali kata partikel, seperti di, ke, dari, yang, yang tidak terletak pada posisi awal.
Huruf pertama nama sapaandan ringkasan nama gelar kecuali gelar dokter.
Huruf pertama bahan produksi pabrik
Huruf pertama dari judul buku, judul dari bab, artikel yang digunakan dalam teks.
Huruf pertama dari nama genera, famili, ordo, kelas, subdivisi, dan divisi, baik untuk nama ilmiah tanaman atau hewan.

2. Penggunaan huruf miring atau italics
Kalimat, huruf, kata-kata, simbol dan sebagainya yang ingin dicetak dengan huruf miring harus harus digaris bawahnya. Pencetakan miring dan huruf, kalimat, kata-kata dan sebagainya dinamakan tulisan dalam italics. Beberapa kata-kata atau huruf sering dinyatakan dalam italics yaitu:
Simbol-simbol aljabar seperti: Ax+By+C=10
Genera dan spesies : oryza sativa, equus cabalis, homo sapiens, dan sebagainya.
nama buku, periodikal, pamflet, jika buku, priodikal dan panflet tersebut muncul dalam teks. Untuk judul artikel atau judul bab jangan ditulis dalam italics.
Kata-kata asing seperti : ceteris paribus, insitu, et al, viz, in mediares dan lain sebagainya.

3. Penulisan nama tanaman dan binatang
Dalam tulisan ilmiah, nama tanaman dan binatang dapat ditulis dalam dua namayaitu nama ilmiah dan nama biasa. Nama ilmiah dari tanaman dan binatang terdiri dari genus, spesies, dan kependekan dari nama orang yang memberikan nama kepada hewan atau tumbuhan tersebut. Nama ilmiah dicetak dalm huruf miring atau ditulis dalam italic, yaitu jika diketik atau ditulis dengan tangan harus digaris bawahnya.

G.    BIBLIOGRAFI ATAU DAFTAR RUJUKAN
Dalam mengerjakan penilitian, tidak ada satupun peneliti yang tidak membaca karang-karangan penelitian yang berhubungan dengan penelitian yang sedang dikerjakannya. Seorang peneliti diharapkan sudah membaca tulisan-tulisan, buku-buku ataupun materi-materi lain yang berhubungan dengan penlitiannya. Bacaan-bacaan tersebut sudah diseleksi, harus dilaporkan dalam laporan penelitiannya.

Tujuan dari pembuatan daftar rujukan ini adalah memberikan penghormatan secukupnya kepada sumber informasi yang telah kita kutip, memungkinkan pembaca untuk menelususri sumber asli dari rujukan itu, baik untuk tujuan verifikasi maupun sebagai sumber informasi yang lebih lengkap.
Pada dasarnya terdapat tiga gaya penulisan dalam pembuatan daftar rujukan, yaitu gaya Harvard (Sistem nama dan tahun, dalam daftar rujukan nama pengarang disusun menurut abjad), gaya Vancouver (Sistem nomor, dalam daftar rujukan nama pengarang disusun menurut urutan pemunculan dalam naskah), dan gaya gabungan(Sistem nomor tetapi daftar rujukan disusun menurut abjad), antara gaya Harvard dengan Vancouver. Masing-masing dari ketiga gaya penulisan daftar rujukan diatas meiliki kekurangan dan kelebihannya masing. Gaya Harvard terutama memberi kejelasan mengenai sumber dan tahun informasi, tetapi banyak mengambil tempat dalam naskah. Sedangkan gaya Vancouver bersifat sangat ringkas. Gaya Harvard banyak dipakai dalam tesis, disertasi serta laporan penelitian, tetapi jurnal biomedik sebagian besar memakai gaya Vancouver.

Unsur-unsur dalam daftar rujukan, antara lain:
Penulis : mencakup penulis utama dan penulis pendamping (coauthor).
Judul : mencakup judul, subjudul makalah dalam jurnal, bab atau bagian buku dan judul, subjudul majalah, buku atau monografi.

Fakta-fakta penerbitan : mencakup tempat (kota), penerbit, waktu penerbitan (datum), dan jika perlu volume dan atau edisi (kecuali edisi pertama). Tempat penerbitan (kota) dituliskan nama lengkap resmi kota tempat buku tersebut diterbitkan. Jika lebih dari satu kota, tulis yang pertama saja. Untuk kota yang tidak terkenal, tuliskan juga negaranya.

Contoh penulisan daftar rujukan dalam berbagai bentuk yang sesuai menurut gaya vancouver :
1. Artikel jurnal baku (standard journal article)
Pengarang 6 atau kurang
Mandrelli F, Annino L, Rotoli B. The GIMEMA ALL 0813 trial: analysis of 10-year follow-up. Br J Haematol 1996;92:665-72.
Pengarang lebih dari 6
Owens DK, Sanders GD, Harris RA, McDonald KM, Heidenreich PA, Dembitzer AD, et al. Cost-Effectiveness of Implantable Cardioverter Defibrillators Relative to Amiodarone for Prevention of Sudden Cardiac Death. Ann Intern Med 1997;126:1-12.

2. Buku dan Monograf lain
Armitage P, Berry G. Statistical Methods in Medical Research. 2nd ed. Oxford (UK): Blackwell Science;1994.

3. Prosiding pertemuan ilmiah
Kimura J, Shibasaki H, editors. Recent advances in clinical neurophysiology. Proceedings of the 10th International Congress of EMG and Clinical Neurophysiology: 1995 Oct 15-19; Kyoto, Japan. Amsterdam:Elsevier; 1996.

4. Bahan publikasi lain
Mullery S. Doctors must figth child labor.Asian Medical News September 1996; Sect. A:1 (col.1-3).
Joesoef D. Mendambakan Utopia. Kompas 1998 Jan 8;Sect. A:4(col.5).


H.    BENTUK ATAU FORMAT LAPORAN PENELITIAN
Agar hasil penelitian mudah dipahami oleh orang lain, maka hasil tersebut harus disusun dalam format dan sistematika yang baik. Menurut Notoatmodjo, apabila hasil penelitian tersebut merupakan skripsi sarjana, tesis magister, atau disertasi doctor, biasanya menggunakan format sebagai berikut :
1.      Bagian pendahuluan, yang terdiri dari :
a.       Latar belakang
b.      Perumusan masalah
c.       Tujuan Penelitian
d.      Kegunaan atau manfaat penelitian
2.      Tinjauan kepustakaan, terdiri dari :
a.       Teori-teori yang berkaitan dengan penelitian tersebut
b.      Hasil-hasil  penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian tersebut.
3.      Kerangka konsepsual dan hipotesis
a.       Asumsi-asumsi kerangka konsepsual.
b.      Kerangka konsep penelitian
c.       Hipotesis-hipotesis
d.      Variasi-variasi penelitian dan definisi variabel-variabel tersebut.
4.      Bahan dan cara (metode penilitian)
5.      Hasil dan pembahasan penelitian
6.      Kesimpulan dan rekomendasi
7.      Daftar kepustakaan (refrensi)
8.      Lampiran-lampiran


Referensi :
  • http://suwela.wordpress.com/2011/01/13/penulisan-laporan-ilmiah/
  • http://dewifitriastuti.blogspot.com/2012/10/laporan-ilmiah_29.html